Friday, December 14, 2012

Mewaspadai Pembohong dan Penipu

Di tengah tuntutan moral, ada saja orang-orang yang membelot. Pembohong dan penipu adalah contohnya. Keduanya berbahaya untuk Anda. Bagaimana cara mewaspadainya? Sebelumnya, saya akan memberikan penjelasan mengenai pembohong dan penipu.

Pembohong bagaikan singa. Ia berbahaya, tetapi cenderung bermain “kasar” sehingga mudah ditebak. Pembohong biasanya akan menempatkan Anda pada situasi yang tidak nyaman supaya Anda tidak sempat berpikir logis. Pembohong hanya ingin mendapat keuntungan instan sehingga biasanya ia tidak menjaga perasaan Anda.

Penipu bagaikan ular. Ia lebih berbahaya daripada pembohong karena cenderung bermain “halus” sehingga kewaspadaan korban berkurang, tahu-tahu saja ia sudah diserang. Menipu adalah pekerjaan jangka panjang. Seorang penipu mau repot-repot mengakrabkan diri dengan korbannya supaya ia mendapat kepercayaan. Itulah gawatnya—kalau korban sudah percaya pada penipu, ia tak akan sadar pada identitas asli si penipu walaupun sudah ditipu berkali-kali.

Nah, bagaimana cara mewaspadainya?

Menghadapi pembohong, Anda hanya perlu berpikir logis dan jangan terbawa situasi. Karena biasanya tidak direncanakan dengan baik, kebohongan memiliki banyak celah—kata-kata yang tidak logis, kurangnya kelengkapan pendukung kebohongan, dan sikap si pembohong yang janggal. Favorit saya adalah yang terakhir. Manusia memiliki beberapa kebiasaan saat berbohong: mata melihat ke kanan atas, memegang wajah, bernapas lebih cepat, mengetuk-ngetukkan kaki dan sebagainya. Anda tinggal mengeceknya.

Sedangkan cara untuk mewaspadai penipu… dengarkan kata-kata orang di sekitar Anda! Penipu biasanya sangat lihai berpura-pura menjadi teman Anda sehingga Anda tidak merasakan ancaman apa pun. Anda akan dibuatnya terlena. Oleh karena itu, apabila ada orang—terutama yang dekat dengan Anda—memberi peringatan mengenai seseorang yang Anda rasa sangatlah-bukan-penipu, jangan langsung mengabaikannya. Coba cek kebenarannya terlebih dulu.

Hidup ini tak seaman yang Anda kira. Terhadap siapapun yang Anda hadapi, sebaiknya pasanglah mata, telinga, dan terutama feeling Anda.

No comments:

Post a Comment