Saya
sering dikira tidak punya masalah. Kata orang-orang, saya selalu
terlihat tenang, santai dan damai. Padahal saya juga punya
masalah—siapa sih
yang
tidak punya? Saya hanya lebih tenang saja dalam menghadapinya. Dengan
ketenangan, baik masalah maupun situasi-situasi sulit lainnya dapat
Anda atasi dengan mudah.
Berikut
ini adalah jurus-jurus hidup tenang yang selama ini saya praktikkan
dan berhasil. Hanya dua saja, mudah sekali:
1.
Sederhanakan pikiran Anda
Biasanya
keruwetan hidup seseorang justru ia ciptakan sendiri dari pikirannya.
Berpikir terlalu banyak dan terlampau jauh adalah sumber dari
ketidaktenangan Anda. Padahal sebagian besar masalah dapat
diselesaikan dengan berpikir sederhana.
Contohnya,
sebentar lagi saya akan menghadapi UN (Ujian Nasional). Saya bertekad
mendapat nilai sebaik mungkin. Untuk mencapainya, saya harus
melakukan banyak hal. Saya pun membuat daftarnya:
Selalu
memerhatikan penjelasan guru
Selalu
mengerjakan PR
Belajar
minimal satu pelajaran tiap malam
Bangun
pagi lebih awal untuk belajar tambahan,
dan seterusnya.
Daftar itu terdiri dari 20 hal yang harus saya lakukan supaya sukses
UN. Banyak sekali. Sungguh membebani. Maka saya pun menyederhanakan
20 hal itu menjadi satu hal saja: untuk
sukses UN, saya harus bisa mengalahkan kemalasan saya.
Mengapa kemalasan? Menurut saya, jika bisa mengalahkan rasa malas,
saya bisa mengalahkan apa pun—termasuk UN.
Maka
alih-alih mengulang daftar 20 hal tadi di pikiran saya dan merasa
terbebani karenanya, saya memilih untuk mengulang-ulang satu kalimat
ajaib itu saja—untuk
sukses UN, saya harus bisa mengalahkan kemalasan saya.
Hanya satu kalimat. Satu tugas. Target saya pun seolah tidak terlalu
sulit dicapai sehingga saya lebih optimis. Namun tentu saja daftar 20
hal tadi harus tetap saya baca. Tidak sering-sering, seminggu sekali
sudah cukup supaya saya tidak lupa arah.
Contoh
lain, mungkin Anda adalah seorang atlet lompat jauh. Anda sangat
ingin mengalahkan seorang saingan, tetapi ia jauh lebih hebat dari
Anda. Bagaimana supaya Anda bisa mengalahkannya? Sederhana saja, Anda
hanya perlu jadi lebih hebat dari dia.
Segala
kerumitan berawal dari kesederhanaan. Berpikirlah sederhana, maka
Anda akan menemukan inti. Fokuslah hanya pada inti, maka kecemasan
dan perasaan was-was Anda akan berkurang.
2.
Tak usah pikirkan yang tak perlu
Yang
saya maksud adalah pendapat orang lain mengenai Anda. Pendapat orang
lain memang penting, tetapi Anda tak perlu memikirkan semuanya. Saya
membagi pendapat orang lain menjadi dua kategori:
Kategori
pertama, pendapat remeh-temeh orang lain terhadap Anda. Yang termasuk
kategori ini adalah pendapat orang lain terhadap penampilan dan
tingkah laku Anda yang tidak terlalu penting. Contohnya, Anda baru
saja potong rambut dan puas dengan hasilnya. Namun seorang teman Anda
berkomentar, “Potongan rambut barumu jelek.” Anda tidak perlu
memasukkannya ke hati. Biarkan saja. Selera dan pemikiran setiap
orang kan
berbeda.
Kategori
kedua, pendapat mendalam orang lain terhadap Anda. Pendapat-pendapat
ini menjurus pada hal-hal yang penting untuk Anda, misalnya masa
depan. Untuk kategori ini Anda hanya perlu mendengarkan pendapat tiga
golongan: orang yang dekat dengan Anda (keluarga, sahabat, teman
dekat, pacar), orang yang bijaksana (karena mereka memiliki pandangan
luas dan objektif), dan orang yang ahli di bidang masalah Anda.
Mengapa
di kategori ini yang perlu Anda dengarkan hanya tiga golongan? Karena
mereka benar-benar mengerti. Contohnya, suatu hari ada seorang anak
yang terpergok mencuri. Orang-orang yang tidak terlalu mengenalnya
pasti hanya sok tahu, berkomentar buruk mengenai perbuatannya dan
membuat hidupnya sengsara. Sedangkan orang yang dekat dengannya,
karena mengenal anak itu luar-dalam, tahu bahwa anak itu mencuri
karena stres akibat orang tuanya sering bertengkar. Orang itu pun
membantu si anak mengatasi masalahnya.
Nah.
Kunci dari ketenangan hidup adalah pikiran yang dikontrol dengan
baik. Ingat, sederhanakan pikiran Anda dan tak usah memikirkan yang
tak perlu!